Menyambut Merdeka Belajar: Merancang Pembagian Tugas Mengajar dan Jadwal Pelajaran yang Efektif di Sekolah Dasar

Sobat Data | Kurikulum Merdeka hadir bagaikan angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa semangat kemerdekaan belajar bagi para guru dan murid. Salah satu poin penting dalam implementasinya adalah keleluasaan yang diberikan kepada sekolah dalam menyusun struktur kurikulum dan jadwal pembelajaran. Hal ini membuka peluang bagi sekolah untuk merancang pembagian tugas mengajar dan jadwal pelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Membangun Kerangka Pembagian Tugas Mengajar yang Efisien

Efektivitas pembagian tugas mengajar di sekolah dasar Kurikulum Merdeka bergantung pada beberapa faktor, yaitu:

• Kualifikasi dan Keahlian Guru: Memetakan keahlian dan latar belakang pendidikan guru menjadi kunci dalam menempatkan mereka pada mata pelajaran yang sesuai.
• Kebutuhan Belajar Siswa: Memahami karakteristik dan kebutuhan belajar murid di setiap kelas menjadi dasar penentuan guru yang tepat.
• Ketersediaan Sarana dan Prasarana: Memastikan kesesuaian antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan mata pelajaran yang diajarkan.
• Jam Mengajar yang Ditetapkan Pemerintah: Mengikuti regulasi jam mengajar yang telah ditentukan sebagai batasan maksimal.

Berikut beberapa contoh pembagian tugas mengajar yang dapat diterapkan di sekolah dasar Kurikulum Merdeka:

Contoh 1: Guru Kelas

• Guru Kelas 1:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK
• Guru Kelas 2:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK
• Guru Kelas 3:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK
• Guru Kelas 4:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK
• Guru Kelas 5:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK
• Guru Kelas 6:
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • IPA
  • IPS
  • SBK
  • PJOK

Contoh 2: Guru Mata Pelajaran

• Guru Bahasa Indonesia: Kelas 1-6
• Guru Matematika: Kelas 1-6
• Guru IPA: Kelas 3-6
• Guru IPS: Kelas 4-6
• Guru SBK: Kelas 1-6
• Guru PJOK: Kelas 1-6
• Guru Bahasa Inggris: Kelas 4-6
• Guru Komputer: Kelas 3-6

Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran di sekolah dasar Kurikulum Merdeka harus disusun dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:

• Durasi pembelajaran per mata pelajaran
• Jumlah mata pelajaran per hari
• Waktu istirahat
• Kegiatan ekstrakurikuler

Berikut adalah contoh jadwal pelajaran di sekolah dasar Kurikulum Merdeka:

Contoh Jadwal Pelajaran Kelas 2

Untuk mendukung dan memudahkan pekerjaanAnda silakan unduh Berkas Rancangan Pembagian Tugas di bawah ini :

SK PEMBAGIAN TUGAS & JADWAL MENGAJAR 2024/2025

Kurikulum Merdeka bagaikan kanvas kosong yang siap diwarnai dengan kreativitas dan inovasi. Pembagian tugas mengajar dan jadwal pelajaran yang dirancang dengan cermat menjadi kuas yang tepat untuk melukiskan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi para murid. Mari bersama kita wujudkan semangat Merdeka Belajar di sekolah dasar, demi melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.

Bersama, kita ciptakan sekolah dasar yang merdeka belajar, merdeka berkarya, dan merdeka berinovasi!

MPLS dan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan: 

Mengantar Anak Melangkah dengan Bahagia

MPLS bukan hanya tentang permainan dan hiburan semata, tetapi juga tentang membangun rasa nyaman, aman, dan diterima di lingkungan SD yang baru. MPLS yang dirancang dengan baik dapat membantu anak-anak untuk beradaptasi dengan lancar dan menumbuhkan rasa cinta belajar di SD.

Berikut beberapa ide untuk MPLS dan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan:

Ciptakan Tema yang Menarik dan Mengundang Imajinasi

Gunakan tema yang dekat dengan dunia anak-anak, seperti dongeng, petualangan, atau dunia hewan. Tema ini dapat menjadi benang merah dalam berbagai kegiatan MPLS, mulai dari dekorasi ruangan, permainan, hingga cerita yang disampaikan. Contoh tema menarik:

Kegiatan yang Beragam dan Interaktif

Hindari kegiatan monoton yang hanya duduk dan mendengarkan. Libatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas fisik, seperti bermain game, menari, menyanyi, atau menggambar. Gunakan permainan edukatif yang dapat melatih kemampuan motorik, kognitif, dan sosial anak. Contoh kegiatan interaktif:

• Permainan Berkelompok: Bangun kerjasama dan rasa saling menghormati antar teman.
• Berburu Harta Karun Pengetahuan: Jelajahi berbagai informasi dan fakta menarik.
• Pentas Seni Kreatif: Tunjukkan bakat dan kreativitas anak-anak melalui pertunjukan.

Bangun Rasa Memiliki dan Kebersamaan

Ajak anak-anak untuk berkreasi bersama, seperti membuat dekorasi kelas, menanam pohon di taman sekolah, atau menyusun pertunjukan bersama. Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan di antara anak-anak. Contoh kegiatan membangun rasa memiliki:

• Dekorasi Kelas Impian: Ciptakan ruang belajar yang nyaman dan menyenangkan.
• Pohon Persahabatan: Simbolkan rasa persahabatan dan kekompakan antar teman.
• Pertunjukan Drama Musikal: Bekerjasama untuk menghasilkan karya seni yang luar biasa.

Libatkan Orang Tua dan Guru PAUD

Kerjasama antara sekolah, orang tua, dan guru PAUD sangat penting dalam kelancaran transisi anak. Adakan pertemuan dengan orang tua untuk menjelaskan program MPLS dan transisi, serta berikan tips untuk membantu anak beradaptasi di SD. Guru PAUD juga dapat dilibatkan dalam beberapa kegiatan MPLS untuk membantu anak-anak merasa lebih nyaman. Contoh bentuk keterlibatan:

• Pertemuan Orang Tua: Sosialisasi program MPLS dan tips adaptasi anak.
• Workshop Kreatif Bersama Orang Tua: Ciptakan dekorasi kelas dan permainan edukatif.
• Guru PAUD Sebagai Pendamping: Membantu anak-anak yang merasa cemas atau bingung.

Ciptakan Suasana yang Positif dan Mendukung

Berikan pujian dan penghargaan kepada anak-anak atas partisipasi dan kemajuan mereka. Ciptakan suasana belajar yang positif dan kondusif agar anak-anak merasa nyaman dan aman. Hindari kegiatan yang dapat menimbulkan stres atau kecemasan pada anak. Contoh cara menciptakan suasana positif:

• Apresiasi dan Motivasi: Berikan pujian atas usaha dan semangat anak-anak.
• Ruang Belajar yang Nyaman: Ciptakan suasana yang aman dan kondusif untuk belajar.
• Dukungan Emosional: Dengarkan kekhawatiran anak dan berikan solusi yang tepat.

Manfaatkan Teknologi dan Media Kreatif

Gunakan video animasi, lagu anak-anak, atau permainan edukasi online untuk menarik perhatian anak dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Contoh pemanfaatan teknologi:

• Video Animasi Pengenalan SD: Jelaskan berbagai fasilitas dan peraturan di SD.
• Lagu Anak-Anak Bertema MPLS: Ciptakan lagu yang ceria dan mudah diingat.
• Permainan Edukasi Online: Latih kemampuan anak melalui permainan yang menarik.

Berikan Waktu Istirahat yang Cukup

Jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat yang cukup

Berikut Dokumen pendukung yang dapat dijadikan rekomendasi :

1. Surat Edaran Pelaksanaan MPLS dan Transisi PAUD ke SD
2. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024
3. Pedoman Pelaksanaan Transisi PAUD ke SD
4. SK Tim PPDB
5. SK dan Rencana Pelaksanaan MPLS
6. SK dan Rencana Pelaksanaan Transisi PAUD SD
7. Kalender Pendidikan TP. 2024/ 2025
8. SK Pembagian Tugas Mengajar dan Jadwal

salam sehat dan salam berbagi...

Berbuat apakah dalam menyambut Hari Guru Hasional 2023??

Sobat Data | Ayo kita meriahkan Hari Guru Nasional 2023 pada tanggal 25 November 2023, Kabupaten OKU Timur menyambut dan mengapresiasi ide kreatif dan Inovatif dari seluru Guru di OKU Timur, yukk... kita liat selanjutnya!

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2023 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka Pendaftaran Apresiasi GTK memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2023 :

Berikut Sura Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur pada tanggal 03 November 2023, Nomor : 420/3232/V.Disdikbud.OT/2023, Pelaksanaan pendaftaran yang dimulai pada tanggal 06 November s/d 17 November 2023.

Peringatan Hari Guru Nasional ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 25 November 1994, melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Ketetapan ini bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945.

PGRI merupakan organisasi profesi guru yang didirikan pada tanggal 25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah. PGRI berperan penting dalam perjuangan nasib guru sejak masa penjajahan Belanda. PGRI juga turut berperan dalam perjuangan nasional kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 2023, peringatan HGN bertema "Guru Penggerak Majukan Pendidikan Indonesia". Tema ini dipilih untuk menekankan peran guru sebagai penggerak pendidikan Indonesia. Guru diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati HGN. Salah satu kegiatan yang paling umum dilakukan adalah upacara bendera. Upacara bendera biasanya dilaksanakan di sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintahan, dan instansi-instansi lainnya.

Selain upacara bendera, berbagai kegiatan lain juga dilakukan dalam rangka memperingati HGN, seperti:

1. Seminar atau workshop tentang pendidikan
2. Pameran karya-karya guru
3. Apresiasi kepada guru-guru berprestasi
4. Pemberian penghargaan kepada guru-guru
5. Apresiasi kepada Guru

Peringatan HGN merupakan momen yang tepat untuk memberikan apresiasi kepada para guru. Guru merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa. Jasa mereka sangat besar dalam mencerdaskan bangsa dan mempersiapkan generasi penerus.

Berbagai bentuk apresiasi dapat diberikan kepada guru, seperti:

• Ucapan selamat dan terima kasih
• Penghargaan berupa piagam, medali, atau hadiah
• Pemberian kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau seminar
• Peningkatan kesejahteraan guru
• Pentingnya Guru

Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita. Merekalah yang mendidik dan mencerdaskan kita. Guru juga yang membentuk karakter dan kepribadian kita.

Jasa guru sangat besar dalam pembangunan bangsa. Gurulah yang mempersiapkan generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Oleh karena itu, kita harus memberikan apresiasi yang tinggi kepada para guru. Kita harus menghargai jasa mereka dan mendukung mereka dalam menjalankan tugasnya.

Mari kita bersama-sama memberikan apresiasi kepada para guru di Indonesia. Terima kasih guru-guruku!

SK Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan ( TPPK )

Sobat Data | Sahabat Data yang berbahagia, berbagi adalah yang yang membahagiakan dan menyambung silahturahmi seutuhnya, berikut dari sahabat data ingin berbagi SK Pembentukan Tim TPPK Satuan Pendidikan dan semoga bermanfaat.

Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) adalah tim yang dibentuk oleh satuan pendidikan untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. TPPK dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP).

Tujuan Pembentukan TPPK

Tujuan pembentukan TPPK adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan beragam bagi semua pemangku kepentingan di satuan pendidikan.

Komposisi TPPK

TPPK terdiri dari anggota yang berjumlah gasal, minimal 3 orang, yang terdiri atas:

1. Perwakilan pendidik yang bukan kepala satuan pendidikan
2. Komite sekolah atau perwakilan orangtua
3. Opsional: perwakilan tenaga kependidikan sebagai staf administrasi

Untuk pendidikan nonformal, anggota TPPK terdiri dari pendidik yang bukan kepala satuan pendidikan.

Tugas TPPK

TPPK memiliki tugas sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur PPKSP
2. Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang PPKSP
3. Menerima dan menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan
4. Memberikan bantuan kepada korban kekerasan
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPKSP

Batas Waktu Pembentukan TPPK

Batas waktu pembentukan TPPK adalah sebagai berikut:

4 Februari 2024, untuk jenjang SD hingga SMA/SMK

4 Agustus 2024, untuk jenjang PAUD dan pendidikan nonformal

Dukungan Pembentukan TPPK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan dukungan untuk pembentukan TPPK, antara lain:

• Menyediakan pedoman dan materi pelatihan
• Melakukan kegiatan sosialisasi dan diseminasi
• Membentuk satgas untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPKSP

1. Surat Dinas Sesjen Kemendikbudristek ( Unduh )
2. Infografis Tata Cara Pembentukan Satgas PPKSP ( Unduh )
3. Infografis Tata Cara Pembentukan TPPK ( Unduh )
4. Panduan Pelaporan Pembentukan TPPK dan Satgas PPKSP ( Unduh )
5. Salinan Peremendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 ( Unduh )
6. Panduan Pelaporan Pembentukan TPPK dan Satgas PPKSP ( Unduh )
7. Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kab. OKU Timur ( Unduh )
8. SK TPPK Satuan Pendidikan ( Unduh SK TPPK )

Kesimpulan

Pembentukan TPPK merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi semua pemangku kepentingan di satuan pendidikan. Kemendikbudristek berkomitmen untuk memberikan dukungan untuk pembentukan dan pelaksanaan TPPK.

Berikut adalah beberapa peran penting TPPK dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan:

• Mengembangkan kebijakan dan prosedur PPKSP

TPPK berperan penting dalam mengembangkan kebijakan dan prosedur PPKSP yang efektif untuk mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan. Kebijakan dan prosedur ini harus jelas, komprehensif, dan mudah dipahami oleh semua pemangku kepentingan di satuan pendidikan.

• Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang PPKSP

TPPK juga berperan penting dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang PPKSP kepada semua pemangku kepentingan di satuan pendidikan. Sosialisasi dan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang PPKSP, serta mendorong semua pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan.

• Menerima dan menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan

TPPK berperan penting dalam menerima dan menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan di satuan pendidikan. TPPK harus melakukan investigasi yang menyeluruh dan imparsial terhadap laporan tersebut, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada korban kekerasan.

• Memberikan bantuan kepada korban kekerasan

TPPK juga berperan penting dalam memberikan bantuan kepada korban kekerasan. Bantuan ini dapat berupa bantuan psikologis, hukum, atau sosial.

• Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPKSP

TPPK juga berperan penting dalam melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPKSP. Pemantauan dan evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur PPKSP telah dilaksanakan secara efektif.

Terima kasih...